Rabu, 30 Mei 2012

ASAM JAWA

Nama Ilmiah : Tamarindus indica
Suku : Caesalpiniaceae/Leguminosae
Nama : Tamarind (Inggris), Asam jawa (Indonesia)
 
Asam jawa (tamarind) berasal dari kata  tamr hindi. Asam jawa dibudidayakan hampir di sebagian besar negara yang beriklim tropis. Asam jawa berasal dari polong buah dari sebuah pohon yang tinggi. Polong buah ini tidak berbau, tapi memiliki rasa asam. Asam jawa yang beredar di pasaran tersedia dalam bentuk polong utuh, balok padat, adonan atau konsentratnya. Dan lebih mudah didapat di pasar Asia.

Komposisi asam jawa terdiri dari : Asam tartrat (9,8%), asam kombinasi (6,7%), gula (38,2%), protein (2,8%), pektin (2,8%), serat (19,4%), mineral (2,8%), kalsium (0,17%), fosfor (0,11%), zat besi (0,011%), vitamin A (100 IU/100 g), niasin (0,2 mg/100 g). Unsur utama asam jawa adalah asam buah dan gula, selain itu terdapat sejumlah kecil terpena, fenilpropanoid, metal salisilat, pirazina, dan alkiltiazola.

Untuk masakan Indonesia, asam jawa banyak digunakan dalam masakan Jawa. Makanan Jawa memiliki rasa manis dan asam, tetapi rasa ini kurang dominan bila dibandingkan dengan masakan Cina. Dalam masakan, untuk menghasilkan rasa asam, penggunaan asam jawa lebih disukai daripada jeruk sitrun. Asam jawa digunakan sebagai bahan dasar untuk saus pedas atau manis, untuk melumuri daging, ikan, atau tahu sebelum digoreng. Campuran antara air asam, ditambah kecap, bawang putih, dan mungkin jahe, serta lengkuas.

Selain sebagai bahan bumbu masakan, asam jawa yang masak merupakan pembangkit selera makan, pencahar, tonik, penyejuk, antimual, serta untuk mengobati masalah pernafasan dan borok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar